Kamis, 14 Februari 2013

Ulama Al-Azhar Ingin Bangun Hubungan dengan Paus Baru

KAIRO – Seorang ulama Al-Azhar menyatakan, pihaknya ingin membangun hubungan dengan Paus yang baru nanti. Selama ini ulama al-Azhar memboikot Paus Benediktus ke-XVI yang mereka anggap seringkali menggambarkan Islam secara negatif. Hubungan buruk antara Paus Benediktus dengan ulama Islam dimulai pada tahun 2006 silam. Saat itu sang Paus mengutip perkataan seorang Kaisar Byzantium yang menyebut Islam sebagai agama kekerasan. Paus sendiri menyatakan, kutipan tersebut tidak menunjukkan pendapat pribadinya mengenai islam, namun menolak untuk meminta maaf secara langsung. Hubungan antara kedua tokoh agama pun terus memburuk hingga ulama al-Azhar memutuskan untuk melakukan boikot pada 2011 lalu. “Kami ingin memperbaiki hubungan kami dengan Vatikan. Kami ingin membangun hubungan yang didasari oleh rasa hormat dan saling pengertian," pernyataan yang dikeluarkan oleh Universitas Al-Azhar, seperti dikutip BBC, Kamis (14/2/2013). Al-Azhar merupakan lembaga yang memiliki pengaruh besar dalam dunia Islam. Didirikan pada tahun 971, Al-Azhar menjadi simbol pusat pendidikan bagi jutaan ulama Islam dari seluruh dunia. Mesir merupakan negara Arab dengan kelompok minoritas Kristen terbesar. Kelompok Kristen di Mesir seringkali mengeluh akan perlakuan diskriminatif yang suka diterimanya.